WABI-SABI, Menerima Keadaan yang Terjadi Dalam Hidup Tertuang
Melalui Karya Seni


ARTOTEL ARTSPACE kembali berkolaborasi dengan seniman untuk menyelenggarakan sebuah pameran. Kali ini ARTOTEL ARTSPACE berkolaborasi dengan seniman Miftah Rizaq mempersembahkan pameran seni tunggal berjudul ‘WABI-SABI’. Pameran ini dibuka untuk umum dengan protokol kesehatan dari tanggal 11 Januari – 11 Maret 2022 di
ARTSPACE ARTOTEL Yogyakarta.

Miftah Rizaq adalah seorang seniman kelahiran Semarang yang memulai karirnya di Yogyakarta. Pada pameran ini, ia mencoba lebih bijak dan dewasa dalam berkarya. Dalam pameran ini Miftah menyampaikan pesan pada karyanya bahwa seni tak selalu sempurna dalam bentuk. Dalam pameran Wabi-Sabi, Miftah Rizaq mempresentasikan 14 karya
abstraknya dan sebuah gitar lukis.

Wabi-Sabi bermakna sebagai menerima keadaan dari ketidaksempurnaan dalam hidup karena semua yang kita miliki saat ini tidak akan bertahan lama. Konsep dari Wabi Sabi menjadi kunci pembuka, bukan sebagai isi ruangan sebagai apa yang dekat di kesehariannya saat ini. Dari karyanya menggambarkan bagaimana caranya ia menghargai kesempatan kedua kalinya untuk hidup setelah berjuang memerangi sakitnya. Sebuah pengingat diri yang dituangkan kedalam karya-karya lukis dengan berbagai macam makna di setiap goresannya. Pada pameran kali ini, Miftah Rizaq mencoba merespons ‘Wabi-Sabi’ tidak hanya sebagai konsep desain. Namun juga respons psikologis sebagai sarana mengekspresikan bentuk evaluasi dan introspeksi diri dalam tekstur tidak lengkap yang merupakan proses pembelajaran dalam menerima ketidaksempurnaan.

Salah satu dalam karyanya yang mencuri perhatian yaitu karya kabar. Seniman ini memaknai bahwa kabar atau berita informasi selalu diterima, namun kabar tersebut tidak bisa kita atur sesuai keinginan. Kabar hanya dapat kita pilah dan pilih informasi yang dapat diterima. Karena menurut Miftah, kabar baik yang kita terima belum tentu baik untuk orang lain begitu pula sebaliknya.