TELUSURI JEJAK SEJARAH DAN BUDAYA

Persamaan ketertarikan kerap menjadikan beberapa orang untuk membentuk sebuah komunitas, salah satunya yang mencuri perhatian adalah Komunitas Lopen Semarang. Komunitas ini didirikan pada 27 Desember 2012 oleh sekelompok mahasiswa Universitas Diponegoro yang memiliki keprihatinan bersama akan rendahnya kesadaran masyarakat akan kepemilikan sumber daya warisan sejarah dan budaya, terutama di lingkup Kota Semarang.

KOMUNITAS LOPEN SEMARANG 1

Kata Lopen sendiri berasal dari bahasa Belanda yang berarti jalan kaki, di sini  mereka ingin mengajak para anggotanya pada khususnya dan masyarakat Semarang pada umumnya untuk menelusuri kembali jejak jejak sumber daya sejarah dan budaya yang ada, dengan harapan agar lebih mengenali identitas kita sebagai warga kota Semarang dan juga lebih menghargai akan sumber daya sejarah dan budaya yang ada.

KOMUNITAS LOPEN SEMARANG 2

Komunitas Lopen Semarang ini memiliki agenda yang rutin dijalankan setiap bulan yakni menelusuri beberapa lokasi yang memiliki nilai sejarah dan budaya khususnya di Kota Semarang dan sekitarnya. Selain menelusuri secara langsung jejak-jejak warisan budaya yang biasa mereka sebut dengan istilah blusukan, Komunitas Lopen Semarang juga mengadakan beberapa kegiatan yang terkait dengan usaha-usaha pelestarian sumber daya sejarah dan budaya, seperti film. Komunitas ini telah berhasil melahirkan sebuah film Antologi bertajuk Twaalf Uur Van Semarang (Dua Belas Jam di Semarang) yang dikeluarkan pada tahun 2015 lalu sebagai salah satu usaha dalam memperkenalkan sejarah kepada khalayak luas.