SARIF FAJAR NUGROHO

HOBBY MOTOR DAN FOTOGRAFI MENJADI PROFESI

Sebut saja Sarif, pria yang lahir tanggal 3 Juni 1994 ini berprofesi sebagai Freelance fotografi dan videografi untuk motor atau disebut Photographer Riding. Kesehariannya ia pengelola media otomotif Roda Dua Sampai Tua, juga ketua dari Community Movement “Jogja Sunday Ride”. Beberapa tahun terakhir, ia juga penggerak dari Event serentak dunia Distinguished Gentlemans Ride untuk kota Yogyakarta.

Sejak Kapan anda berprofesi sebagai Photographer Riding?

Dulu tahun 2012 lebih ke fotografer alam juga traveler. Setelah itu aku hobby main motor, mulai pakai motor yang di inginkan tahun 2013. Tapi melihat motor di Jogja kurang terekspose, akhirnya aku gabungkan motor dan traveler menjadi sesuatu yang Sarif banget. Lebih banyak publikasi motornya juga biar teman- teman tahu asyiknya naik motor, pingin share aja sama teman-teman.

Apa kesulitan dan kesenangan menjadi seorang Photographer Riding

Susahnya di Angle. Kita kan sambil jalan ya, terus harus foto supaya dapat hasil yang beda juga dari biasanya. Kebetulan saya sering pakai motor sendiri terus foto sendiri. Mungkin kesulitannya pas jalan rame jadi objeknya susah diatur. Mungkin kalau setting sudah tidak terlalu susah, lebih sulit angle dan objeknya karena susah diatur. Senangnya yang jelas aku senang motoran, touring, motret juga. Dapat job dari situ aku senang bisa sekalian jalan- jalan, ketemu orang baru dan tempat baru.

Event apa saja yang pernah anda abadikan dalam foto maupun video?

Event foto mungkin PARJO (Pasar Jongkok), Kustomfest, Royal Enfield, Riders Association of Triumph, BMW GSrek Indonesia, Vespa Indonesia. biasanya event yang diikuti seperti touring dan traveling. Mungkin event terbesar seperti setahun yang lalu Riders Association of Triumph, tapi paling seru yang GSrek Indonesia. Waktu itu kita jalan ke Sumba, motornya dikirim dulu ke Sumba lalu menyusuri Sumba. Kalau yang paling jauh dari Solo ke Bali dari eventnya Harley Davidson Solo, ada juga dari Triumph jalan dari Jawa Timur ke Bali.

Adakah pesan untuk teman-teman yang ingin mencoba fotografi riding?

Untuk fotografer riding harapan saya teman- teman di Jogja lebih banyak lagi yang tertarik pada fotografi riding. Fotografi riding itu tidak hanya di jalan, bisa saja seperti masuk hutan. Harapannya lebih banyak eksplorasi saja sih. Karena sebetulnya foto moment itu dicari bukan ditunggu supaya banyak jam terbangnya.