JAMU, MINUMAN HERBAL KHAS NUSANTARA

Siapapun pasti akrab dengan minuman jamu. Ramuan warisan nenek moyang ini merupakan produk asli Nusantara. Minuman jamu terbuat dari rempah-rempah yang mudah didapatkan di Indonesia. Hingga kini, jamu masih banyak digemari baik oleh kaum muda hingga orang tua. Biasanya penjual jamu banyak ditemui di area pasar tradisional, dijajakan keliling dengan menggunakan sepeda atau digendong, serta digelar di pinggir jalan.

jamuJamu berasal dari singkatan dua kata bahasa Jawa Kuno yaitu “Djampi” dan “Oesodo”. Djampi memiliki arti penyembuhan yang menggunakan ramuan obat-obatan atau doa sedangkan Oesodo berarti kesehatan. Jamu muncul untuk pertama kalinya sejak zaman kerajaan Mataram atau sekitar 1300 tahun lalu. Terdapat beberapa bukti mengenai jamu, antara lain adanya relief Candi Borobudur pada masa Kerajaan Hindu-Buddha tahun 722 M. Relief tersebut menggambarkan kebiasaan meracik dan minum jamu untuk memelihara kesehatan. Bukti lainnya adalah penemuan prasasti Madhawapura dari peninggalan Kerajaan Hindu-Majapahit yaitu adanya cerita mengenai profesi “tukang meracik jamu” yang disebut Acaraki. Di zaman Belanda, muncul buku tentang meramu jamu yang ditulis oleh Kloppenburg-Versteegh, perempuan asal Belanda di tahun 1911. Jamu semakin populer pada zaman tersebut sekitar abad ke-19 saat banyak dokter dan peneliti asal Eropa kesulitan untuk mengatasi gangguan kesehatan. Sehingga pada 1829, seorang ahli fisika asal Jerman kembali menerbitkan sebuah buku tentang jamu.

jamu-3Jamu memiliki banyak khasiat kesehatan tubuh termasuk dapat menyembuhkan berbagai penyakit tanpa efek negatif jangka panjang. Jamu tradisional terbuat dari bahan-bahan alami, seperti tumbuhtumbuhan yang diracik menjadi serbuk atau minuman. Ada banyak jenis jamu, mulai dari jamu beras kencur hingga jamu pahitan, dalam bentuk minuman, kapsul hingga serbuk. Seperti jamu beras kencur yang bahannya terdiri dari ekstrak kencur, beras, ekstrak jahe, dan ekstrak asam. Jamu ini memiliki rasa yang manis dan segar, sehingga memiliki banyak penggemar, dari anak-anak sampai dewasa. Biasanya diminum untuk menghilangkan pegal-pegal dan memberikan efek kebugaran. Ramuan lainnya yang biasa diminum terutama oleh perempuan adalah jamu kunyit asam. Jamu ini terbuat dari bahan alami seperti kunyit dan asam jawa. Kunyit asam memiliki manfaat untuk mengatasi perut saat datang bulan dan mengandung antioksidan yang dapat mencerahkan kulit.

jamu-2Jenis jamu lainnya adalah jamu cabe puyang biasanya dikonsumsi oleh para orang tua untuk mengatasai pegal dan sakit pinggang. Minuman ini terdiri dari cabe khusus jamu dan puyang dipadukan dengan rempah dan bahan lainnya. Jamu sinom atau daun asam yang masih muda memiliki khasiat menyegarkan tubuh. Jamu temulawak yang banyak dijual dalam bentuk tradisional maupun kemasan. Terdiri dari beberapa bahan antara lain temulawak, kencur, asam jawa, gula aren, daun pandan, dan jintan. Khasiatnya dapat membantu menghilangkan gejala masuk angin. Jamu pahitan atau jamu pahit, bahan baku ramuan ini adalah daun sambiloto dan ditambahkan pahitan lain seperti brotowali. Rasanya sangat pahit namun memiliki banyak manfaat yaitu antara lain mengatasi pegalpegal, sebagai terapi cuci darah, hingga mengatasi jerawat bagi anak muda. Dalam perkembangannya, minuman herbal ini diproduksi dan dikemas menarik oleh para produsen jamu. Untuk mempertahankan keberlangsungan minuman jamu di zaman modern ini, kemasan jamu dibuat praktis supaya mudah dikonsumsi oleh para penikmatnya. Tidak sebatas dalam bentuk cair, jamu juga diracik berbentuk kapsul dan pil. Meskipun begitu jamu versi modern tetap menggunakan bahan-bahan alami, tidak boleh dicampurkan dengan bahan kimia berbahaya ke dalam produknya. Bagi penyuka jamu, meskipun tidak memiliki efek samping kesehatan, mengkonsumsi jamu secara berlebihan tentu tidak baik. Disarankan untuk selalu mengimbangi dengan banyak minum air putih supaya kerja ginjal berjalan dengan aman.