Iwan Kuswara, Tidak Hanya Diam di Satu Posisi

Menjadi karyawan dan mendapatkan penghasilan telah menjadi tujuan banyak orang. Pada umumnya seseorang yang sudah selesai menjalani masa sekolah melanjutkan untuk mencari pekerjaan. Namun sebagian orang juga memilih jalan sebagai wirausaha, tentu tantangan yang dihadapi lebih besar daripada menjadi karyawan. Jalan ini dipilih oleh Iwan Kuswara atau yang sering dipanggil Oce. Pria asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, memilih mengembangkan karirnya sebagai seorang pengusaha dibidang kuliner.

Sebelum memulai bisnisnya, Oce pernah menjadi seorang karyawan. Sejak ia menempuh pendidikan di perguruan tinggi, ia mencoba untuk menjadi karyawan sebagai pekerja paruh waktu di salah satu café di Yogyakarta. Bahkan ia mengatakan bahwa ia masih menjadi seorang karyawan restoran hingga saat ini. Sempat ia berpikir jika umurnya telah mencapai 40 tahun keatas ia masih menjadi karyawan, maka tidak ada pilihan lain untuk menjalani aktivitas yang sama untuk menghidupi keluarga. Maka ia memutuskan untuk memulai usaha di bidang kuliner seperti yang telah ia pelajari di tempat bekerjanya.

Sudah 2 tahun ia menjalankan bisnis kuliner, hingga saat ini telah memiliki 3 cabang di Yogyakarta. Ketekunan dan konsisten menjalani bisnis membuat ia sukses di usianya yang terbilang muda. Berbagai halangan serta rintangan telah Oce lalui, ia membuka gerai pertamanya dengan jam operasional hanya 4 jam dan harus berbagi dengan orang lain. Bahkan omset sehari hanya mendapatkan 32 ribu rupiah pernah ia terima. Namun hal tersebut tidak membuatnya patah semangat dan menjadikan hari itu sebagai motivasi dikemudian hari.

Sebagai seorang pengusaha, oce juga berpesan untuk pembaca yang ingin memulai berbisnis. Hal penting yang harus disiapkan untuk memulai berbisnis, tidak terpungkiri lagi faktor pertama Modal dan Ide. Tidak perlu mengikuti teori yang mengatakan modal usaha harus banyak, yang terpenting modal tersebut cukup untuk menjalankan usaha. Langkah berikutnya yaitu action, Action merupakan langkah terberat untuk memulai usaha. Hal ini diibaratkan kita harus melawan diri sendiri untuk melawan ego atau malas yang membuat kita berhenti bergerak. Yang terakhir adalah mental sebagai seorang pengusaha yang siap jatuh bangun serta memutar otak untuk tetap melanjutkan usaha.