Film Daya, Kepedulian Seorang Gadis Terhadap Ibunya di Kota Wisata Yogyakarta

Kota Yogyakarta sebagai kota wisata, kota pelajar dan kota budaya yang memiliki adat jawa serta nilai dan norma kesopanan yang sangat kental di masyarakat, seperti sopan dengan orang yang lebih tua. Selain itu adab bertetangga juga masih terlihat di kehidupan masyarakat Kota Yogyakarta. Dari keadaan inilah Seorang Aktris, Annisa Hertami, yang kini memulai kariernya sebagai seorang sutradara mencoba membuat film dengan mengangkat kisah dari kehidupan di Kota Yogyakarta. Film ini menceritakan Seorang perempuan Jawa yang modern, berpendidikan tinggi namun masih memiliki karakter Jawa yang peduli, melayani ibunya, dan santun terhadap orang tua. Yetti Martanti sebagai Produser dari film ini mengatakan bahwa ide awal film yang ia kembangkan berhasil diterjemahkan dengan baik oleh Annisa sebagai sutradara.

Film Daya juga mengangkat tentang relasi ibu dan anak di situasi pandemi. Daya, si anak perempuan yang memiliki kepedulian tinggi kepada ibunya. Sebaliknya, ibunya pun memberi nasihat-nasihat kehidupan kepada anak gadisnya. Sosok ibu diperankan luar biasa oleh Watie Wibowo. Juga dibalut kisah romansa dengan hadirnya karakter Adi yang dimainkan dengan begitu apik oleh Denta Aditya sebagai laki-laki baik yang peduli dan mendukung tokoh utama. Begitu pula dengan karakter mba Sari diperankan dengan sangat natural oleh Yanti Lemu menjadi symbol hidup bertetangga yang masih langgeng di Kota Yogyakarta. Film ini juga menunjukan beberapa destinasi wisata yang berada di sekitar kota Yogyakarta.