BUKAN SEKEDAR “STYLE” DALAM BERMAIN GITAR

INDONESIAN FINGERSTYLE

Fingerstyle merupakan teknik bermain gitar dengan memetik secara langsung senar- senar gitar menggunakan ujung jari, kuku, atau pick (fingerpick) yang dipasang pada jari kanan dan dipasang di jari kiri apabila bermain gitar secara kidal. Fingerstyle dianggap sebagai genre atau gaya dalam bermusik oleh kalangan awam namun sebenarnya fingerstyle merupakan paket komplit gabungan dari berbagai macam teknik gitar dan petikan. “Fingerstyle adalah gabungan dari bass, rhythm, melodi, perkusi, dan bahkan vocal dalam satu lagu yang dimainkan secara fingerstyle,” jelas Hery, pengurus Komunitas Indonesian Fingerstyle Guitar Community (IFGC).

Komunitas Indonesian Fingerstyle Guitar Community (IFGC) pertama kali dibentuk dan berpusat di Bandung. Seiring berkembangnya waktu, fingerstyle guitar memiliki banyak penggemar yang akhirnya banyak melahirkan IFCG cabang atau IFGC region, tersebar  dari Jawa, Sumatera, Kalimantan. Untuk IFCG regional Yogyakarta didirikan pada 31 Agustus 2012 oleh Agi Agustian Dwi Ersafatih dan Invalindiant Candrawinata. “Saat ini total anggota aktif sekitar 50 orang, dengan member yang aktif 15 – 20 orang. Kami sering mengadakan gathering, couching clinic, live perform, recoding, dan lainnya. Kegiatan ini biasanya diselenggarakan setiap sebulan sekali pada hari Minggu,” lanjut Hery.

Komunitas yang memiliki tokoh panutan seperti Jubing Kristianto dan Fay Ehsan ini terbuka untuk penikmat, peminat, dan pemain Fingerstyle Guitar dari kalangan apapun dan berbagai usia. “Awal bergabung dalam komunitas biasanya perkenalan dengan sesama anggota lainnya sambil memainkan lagu ala fingerstyle, terkadang saat gathering juga ada live perform dan coaching clinic. Di gathering IFGC selalu ada sharing ilmu, teknik, dan teori,” kata Hery menutup percakapan.