Aktif Promosikan Pariwisata : INDIRA SALSABILA AYU WIBOWO

Pariwisata merupakan ikon dan representasi sebuah daerah. Nilai dan keragaman budaya dapat menarik wisatawan asing untuk menikmati dan belajar keunikan di suatu wilayah. Hal ini juga dapat menambah pendapatan negara dan penduduk. Indira Salsabila Ayu Wibowo, perempuan kelahiran Klaten ini, telah menjadikan dunia pariwisata sebagai bagian dari dirinya. Perempuan yang aktif pada dunia pariwisata ini juga aktif sebagai seorang News Anchor di salah satu televisi Swasta.

Indira yang saat ini melanjutkan studi pada salah satu Universitas di Yogyakarta ini, merasa bahwa pariwisata adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan ekonomi di sebuah negara. Pariwisata juga sebuah penggerak segala aspek. Hal tersebut terbukti dari dampak langsung, terutama masyarakat sekitar tempat pariwasata tersebut. Laju keluar masuk wisatawan juga berdampak pada devisa negara yang meningkat. Hobi jalan-jalan Indira telah menghantarkannya ke ajang Duta Wisata dan terpilih menjadi pemenang Duta Wisata 2017. Menurut seorang Indira,
pariwisata tak hanya berkutat pada obyek wisata saja, namun juga kuliner, seni dan budaya.
Mengikuti ajang tersebut membuatnya aktif mempromosikan pariwisata. Berkesempatan untuk menjadi seorang narasumber dan berbagi ilmu dengan orang lain adalah satu hal yang berkesan dalam hidupnya. Lewat pariwisata, Indira dapat bertemu dengan beberapa idolanya antara lain Gubernur Jawa Tengah, Menteri Pariwisata, dan Presiden Republik Indonesia. Sebagai salah satu finalis duta wisata Indonesia, Kota Semarang menjadi kota yang wajib dikunjungi untuk melakukan kegiatan pariwisata. Menurut Indira, Semarang menyimpan banyak sekali kekayaan dalam dunia pariwisata. Jika ingin wisata sejarah, Semarang memiliki banyak sekali obyek yang dapat dikunjungi. Wisata alam di Semarang juga tidak kalah menarik dengan wilayah lain di Provinsi Jawa Tengah. Semarang juga merupakan tempat bertemunya beberapa kebudayaan sehingga memiliki kekayaan kuliner yang sangat menarik untuk dicicipi