KOMUNITAS NIGHT AT THE MUSEUM

museumBagi yang ingin merasakan sensasi mengunjungi museum pada malam hari anda dapat bergabung dengan Komunitas Night At The Museum. Diprakarsai oleh sekelompok anak muda yang dibentuk saat masih menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Budaya UGM. Nama Night At The Museum terinspirasi dari sebuah judul film yang berjudul sama dengan isi cerita mengenai benda-benda bersejarah di dalam museum yang menjadi hidup saat malam hari.

Terbentuk pada tahun 2012, komunitas ini awalnya merupakan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang didampingi oleh Dikti Kemendikbud dengan 5 orang founder, antara lain Erwin, Ika Tanri, Ody, Yaym Kumai, dan Bahtiar, semuanya merupakan mahasiswa FIB UGM. Selain para founder, anggota komunitas Night At The Museum berjumlah 24 orang yang dibentuk melalui open recruitment volunteer. Kegiatan menjelajah museum pada malam hari biasanya diadakan pada Sabtu malam.

Tidak hanya menjelajah museum, acara lainnya juga digelar antara lain diskusi dan games atraktif. Saat ini, Night At The Museum bekerjasama dengan 6 museum yang bersedia buka di malam hari, antara lain Museum Benteng Vredeburg, Museum Anak Kolong Tangga, Museum Sandi, Museum Sonobudoyo, Museum Monumen Jogja Kembali, dan Museum TNI AD. Kegiatan edukatif ini juga diikuti oleh mahasiswa, pelajar, hingga orang tua dan anak dengan didampingi oleh guide museum.

Terdapat juga #kelasheritage yang menjadi salah satu program komunitas. Heritage atau cagar budaya dianggap living museum atau museum without wall karena menyimpan cerita sejarah unik dan menarik. Menurut Erwin, sebagai ketua dari Komunitas Night At The Museum, museum merupakan tempat yang unik dan menarik karena banyak cerita sejarah dan asal usul kita sebagai manusia Indonesia. Melalui kegiatan rutin yang diselenggarakan komunitas ini, terselip harapan supaya lebih banyak orang yang mencintai museum dan sejarah.