WIDIE RAVITA : KEKUATAN BUDAYA DAN PEREMPUAN

Budaya jawa mengenal istilah manak, macak, masak. Istilah ini ditujukan pada perempuan bahwa kemampuan tersebut penting dimiliki oleh mereka. Istilah tersebut
memiliki arti mampu mendidik anak, mampu berdandan, serta mampu memasak. Widie Ravita melihat ketiga hal tersebut sebagai kekuatan yang diturunkan dari tradisi budaya Jawa. Widie berbicara mengenai kekuatan tradisi yang dituangkan pada karya-karyanya dan pentingnya mengamalkan hal tersebut.

Apa pengaruh tradisi pada karya-karya anda?

Tradisi dan budaya selalu menjadi obyek yang saya gemari. Sedari kecil saya gemar menjahit kain-kain batik atau tenun milik kakek dan nenek. Kebetulan kakek saya kerap melakukan pertunjukan drama di Indramayu, maka beliau memiliki banyak koleksi kain batik. Mulai dari situ kecintaan saya terhadap hal-hal bertema tradisi, khususnya tenun dan batik, makin banyak tertuang di karya foto dan desain koleksi busana saya.

Tema apa saja yang anda angkat dalam karyakarya anda?

Banyak foto saya menggunakan perempuan dalam balutan batik. Perempuan saya ilhami sebagai sosok yang kuat, sedangkan batik memiliki latar belakang budaya yang luas dalam dunia budaya Indonesia dan dunia.

Apa makna tradisi bagi anda?

Sebagai perempuan Jawa, saya diajari unggah ungguh atau sopan santun di rumah sedari kecil. Mulai dari sopan santun di meja makan, bertutur kata, berpakaian, dan masih banyak lagi. Hal tersebut menyadarkan saya kekuatan nilai-nilai yang diajarkan pada tradisi tersebut. Tradisi dan budaya memiliki nilai dan cita-cita luhur dari nenek moyang. Tradisi merupakan petunjuk bagi saya dalam menjawab pilihan yang muncul dalam hidup ini.

Apa pesan anda bagi perempuan masa kini?

Kemajuan teknologi memudahkan kita menerima berbagai informasi. Informasi tersebut datang dari berbagai dunia yang kadang berisi budaya mereka. Hal tersebut menempatkan kita sebagai masayarakat global yang tidak memiliki batasan untuk terpapar informasi tersebut. Jangan sampai lupa dengan budaya kita karena sesungguhnya identitas itu yang menjadi jati diri kita sesungguhnya. Jadilah masyarakat global yang turut menginspirasi dunia.