SERBA SERBI LAWASAN DI PASAR KANGEN JOGJA

PASAR KANGEN JOGJA 2016

pasar kangen 1Menyantap makanan masa lalu seolah dapat mengembalikan memori masa kecil atau muda. Cukup melalui makanan muncul lagi cerita-cerita lucu atau menyenangkan bersama keluarga dan teman yang dapat menjadi bahan perbincangan mengenai waktu lalu. Bagi anak muda kuliner lawasan dan benda antik tentu dapat menjadi cerita dan pengetahuan baru. Kisah nostalgia terhadap makanan, jajanan, benda vintage, dan lainnya dapat dirasakan di Pasar Kangen Jogja. Memasuki tahun ke-9, Pasar Kangen Jogja diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta mulai dari 19 – 27 Juli 2016.

pasar kangen 2Terdapat 68 stand kuliner yang menyuguhkan beragam hidangan lawasan seperti jenang gempol, thiwul, lopis, ketan, wedang uwuh, cenil, sate gajih, sate kere, kipo, wedang tahu, mie des Bantul, bahkan songgo buwono. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, perhelatan tahun ini, para penjaga stand diharuskan mengenakan pakaian tradisi. “Kami melakukan seleksi ketat untuk pengisi stand kuliner, agar kuliner yang hadir memang yang benar-benar tradisi khas Jogja. Selama pelaksanannya nanti penjaga standnya diwajibkan mengenakan pakaian tradisi yang membedakan dengan tahuntahun sebelumnya,” ujar Ong Hariwahyu, selaku Ketua Panitia Pasar Kangen Jogja. Selain kuliner, terdapat produk kerajinan berbasis lawasan. Sejumlah 52 stand kerajinan hadir menyajikan aneka kenang-kenangan masa lalu, antara lain piringan hitam, buku bekas, majalah lawas, poster, kaset lawasan, varian mainan masa lalu, wayang kardus, topeng kayu, cincin akik, boneka, dan lawasan lainnya. Mengangkat tema ‘Pasar Aja Ilang Kumandhange’ mengingatkan publik bahwa pasar selain terjadi peristiwa ekonomi juga ada peristiwa sosial yang menjadi ruh sebuah pasar.

pasar kangen 3“Kumandhange Pasar itu terjadi karena dulu adanya transaksi dan dialog antara pembeli dan pedagang, proses tawar menawar dagangan. Disitu nilai-nilai kearifan lokal muncul, nilai-nilai kemanusiaan saling dipupuk bersama. Karakter pasar seperti ini lah yang sekarang hilang ketika Pasar Tradisional mulai digusur dengan kehadiran Mall dan toko-toko berjejaring yang mulai merambah ke desa-desa,” Ong Hariwahyu menambahkan. Kegiatan lain yang disajikan di Pasar Kangen Jogja selain jajanan tradisi dan kerajinan adalah 20 kelompok kesenian tradisional yang menjadi hiburan pengunjung. Diselenggarakan setiap hari selama Pasar Kangen Jogja berlangsung, kesenian tradisi yang tampil antara lain keroncong, jathilan, reog, wayang orang, kethoprak, wayang kulit, ndolalak, angguk, dan lainnya. Pengunjung juga dapat menikmati Pameran Wayang Nusantara di ruang pameran TBY yang menghadirkan 200 lukisan Wayang dari berbagai daerah di Indonesia.

pasar kangen 4Buka dari pagi sampai malam, Pasar Kangen Jogja tahun ini menitikberatkan untuk mengembalikan pada khitah Pasar Kangen Jogja dengan memberikan ruang kepada mereka yang masih memegang teguh nilai-nilai tradisi. “Untuk tahun depan, harapannya Pasar Kangen Jogja lebih tertata dan mendatangkan juga pengrajin dari luar Yogyakarta. Misal, melibatkan mahasiswa-mahasiswa dari daerah lain yang ada di Yogyakarta, bisa menampilkan kuliner, kerajinan, dan pertunjukkan. Diharapkan Pasar Kangen Jogja menjadi pasar pertemuan budaya yang adan dan hidup di Yogyakarta, karena asrama-asrama mahasiswa daerah lain juga ikut membesarkan Yogyakarta, sehingga Yogyakarta menjadi istimewa, penuh toleransi, dan multikultur,” jelas Ong Hariwahyu.