Dalam buku ini, Denny Siregar memaparkan pemikirannya mengenai Tuhan dan agama dengan ditemani secangkir kopi. Dengan gaya pemaparannya yang nakal dan berbeda, serta menggunakan bahasa yang usil, kreatif, dan kocak, ia ingin mengajak pembaca untuk merenung dengan ringan dan mudah dipahami. Selain itu, Denny Siregar ingin mengajarkan lewat setiap kata – kata yang dijabarkan dalam novel ini, tentang bagaimana menyampaikan ide tanpa mendoktrin, menyetujui suatu hal tanpa menjatuhkan hal lain, menolak gagasan tanpa menghina, dan salah satu poin yang terpenting, mengajari tanpa menggurui.