MERUAK NYATA, SARANA MERAYAKAN RASA

Memaknai perjalanan kehidupan yang telah dilalui sejak dulu, membuat manusia terbentuk menjadi berbagai macam kepribadian. Pameran Seni Dendang Calon Guru (DCG) merupakan pameran  karya seni yang telah 15 kali diselenggarakan. Pada tahun ini, DCG mengangkat tema ‘Meruak Nyata’ yang dapat diartikan untuk mewujudkan suatu tindakan agar nyata. Seorang seniman memiliki caranya masing-masing dalam mengolah pikiran, ide, dan perasaan lewat karya seni.

Mewujudkannya dalam bentuk karya selalu punya maksud untuk menyampaikan sebuah pesan melalui karyanya. Bertemakan Meruak Nyata, acara kali ini bertujuan untuk melihat perkembangan dan dampak nyata dari karya-karya seniman dari tahun lalu. Sehingga kita mampu melihat seperti apa karyanya dalam satu tahun kemarin. Sebab, waktu yang berlalu selama 12 bulan pasti memiliki memori yang tentu saja dikenang, dirasa, dialami, bahkan ingin dilupakan.

Menjadi seorang seniman yang menyalurkan pikirannya lewat karya visual untuk merefleksikan kehidupan. Meruak Nyata mampu menyadarkan bahwa hidup manusia begitu kompleks, memiliki sudut pandang serta idealisnya masing-masing. Mulai dari suatu yang kompleks hingga hal-hal kecil disekitar ingin berusaha disampaikan kepada penikmat karya seni.

Pameran seni Dendang Calon Guru merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa pendidikan seni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) agar setiap mahasiswa mampu menyalurkan karyanya lewat pameran seni. Acara yang didukung oleh 83 seniman dari 14 kampus di Indonesia ini, tentu saja terdapat berbagai macam jenis karya dan bentuk saluran aspirasi yang mereka pilih untuk menggambarkan isi kepalanya. Terdiri banyak seniman yang berdomisili diberbagai kota di Indonesia mampu membawa kita menyelami pikiran, perasaan dan keresahan banyak orang. Sehingga jadilah acara ini sebagai wadah menyalurkan aspirasi.

Audience disuguhkan dengan banyak isi kepala dari seniman melalui karya mereka baik lukisan maupun patung. Dalam menikmati setiap karya mereka, audience dibawa ke suasana yang ingin mereka sampaikan. Pemaknaan dari setiap karya tentu saja akan berbeda-beda dari berbagai macam orang yang melihatnya