MENIKMATI ALUNAN GAMELAN KERATON

Beragam jenis musik modern tetap tidak dapat menggantikan ciri khas musik tradisional. Alunan nada dan suara yang mendayu dan khas musik tradisional selalu membuat hati terasa tentram. Pada berbagai jenis alat musik tradisional di Indonesia, beberapa di antaranya sudah sangat dikenal di seluruh dunia, salah satunya gamelan. Keraton Yogyakarta memiliki gamelan yang salah satu lagunya dikirim ke NASA untuk ekspedisi luar angkasa.

Berbicara tentang gamelan, Keraton Yogyakarta memiliki gamelan sekaten yang menjadi pusaka. Perlu diketahui, ternyata pusaka bukan berbentuk senjata seperti tombak atau keris saja, namun gamelan juga merupakan pusaka Keraton. Gamelan sekaten mempunyai dua rancak yaitu Kanjeng Kyai Nagawilaga dan Kanjeng Kyai Guntur Madu. Gamelan sekaten, sudah ada sejak masa Hamengkubuwono I.

Bertempat di bangsal Sri Menganti, alunan musik gamelan bisa dinikmati pengunjung dari hari Senin – Sabtu kecuali hari Jumat. Senin dan Selasa merupakan karawitan, Rabu dan Kamis adalah wayang kulit. Pada hari Sabtu gamelan digunakan untuk mengiringi tarian atau wayang golek. Khusus untuk hari Jumat gamelan tidak diperkenankan untuk dibunyikan. Hal ini untuk menghormati hari besar umat muslim. Pada hari Jumat bangsal Sri Menganti memiliki agenda Waosan Serat atau membaca naskah yang ditembangkan.

Fungsi dari gamelan bisa bermacam-macam yaitu untuk upacara dan pentas seni. Upacara yang diiringi dengan alunan gamelan seperti grebeg, sekaten sedangkan pentas seni seperti mengiringi tarian, wayang dan karawitan. Fungsi lain dari Gamelan yang harus diketahui adalah alunan musik gamelan bisa juga digunakan untuk meditasi dan relaksasi.