MENGAJAK UNTUK PEDULI TERHADAP PELESTARIAN TERUMBU KARANG

juliusBerawal dari rasa prihatin terhadap nasib terumbu karang di Karimunjawa, Jawa Tengah, mengantarkan Julius Lokman Hakim untuk fokus bergelut di dunia diving. Pemuda yang kini tengah disibukkan dengan persiapan wisuda dan mencari kerja ini telah menyelami beberapa lautan Indonesia sejak tahun 2013 bersama Unit Selam Kampus Atma Jaya Yogyakarta.

“Saya ingin ikut menjaga terumbu karang yang ada di lautan Indonesia, karena menurut saya terumbu karang itu indah dan Indonesia termasuk negara yang kaya akan terumbu karang, maka saya mengikuti Unit Selam di Kampus Atma Jaya Yogyakarta sejak tahun 2013, supaya dapat ikut terjun langsung memberi pengetahuan mengenai terumbu karang” jelas pemuda yang akrab dipanggil Lokman. Kegiatan di Unit Selam ini tidak hanya mengajak anggotanya untuk menyelam melainkan juga diberi edukasi mengenai menjaga terumbu karang dan biota laut.

Dalam merawat terumbu karang, ada beberapa hal yang dilakukan, salah satunya transplantasi terumbu karang atau penanaman terumbu karang yang dikerjakan di Pantai Pasir Patih, Situbondo, Jawa Timur. “Biasanya kami ke sana bisa satu hingga 2 kali dalam setahun, tetapi untuk pengecekan bisa 4 kali dalam setahun. Kegiatan transplantasi terumbu karang merupakan proses penanaman kembali terumbu karang yang rusak. Kita memilah dan melihat kondisi terumbu karang, mana yang dapat kita tanam kembali kemudian kita kembangkan,” lanjut pemuda yang memiliki hobi basket, diving, dan membaca buku tentang traveling ini.

Melalui diving, Lokman mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman baru terutama mengenai kelautan Indonesia. Salah satunya, bertemu dan berkenalan dengan artis cantik yang juga seorang Diver, Nadine Chandrawinata melalui sebuah kegiatan diving. “Ia menginspirasi saya untuk terus menjaga laut dan biotanya,” jelas Lokman. Selain itu ia juga memiliki harapan di tahun 2030 Yogyakarta memiliki spot diving yang dapat dinikmati oleh semua kalangan pecinta diving.

“Berbeda karakternya dengan pantai Jawa utara, di laut selatan Jawa banyak terumbu karang yang lunak atau soft coral yang mengalami kerusakan. Padahal soft coral merupakan tempat hidup para Plankton, dan hewan ini merupakan makanan dari ikan-ikan kecil. Apabila soft coral tidak dapat bertahan di Laut Selatan maka ekosistem laut tidak berjalan lancar, tetapi saya dan teman-teman tidak patah semangat, kami akan terus mengusahakan,” terang Lokman menutup percakapan.