KAMPOENG CYBER KAMPUNG MELEK TEKNOLOGI PERTAMA DI YOGYAKARTA

KAMPOENG CYBER

Selain menghadirkan nuansa tradisionalnya, di salah satu sudut Yogyakarta juga terdapat kampung yang menawarkan perpaduan suasana ramah ala Yogyakarta dengan kecanggihan teknologi informasi. Tepatnya di Kampoeng Cyber Yogyakarta yang berlokasi di RT 36 Kampung Taman, Patehan, Yogyakarta. Area yang berdekatan dengan objek wisata Taman Sari ini merupakan satu-satunya kampung di Yogyakarta yang menyediakan layanan internet secara cuma-cuma bagi warga sekitar maupun masyarakat umum.

KAMPOENG CYBER 2

Ide Kampung Cyber ini diinisiasi oleh Antonius Sasongko Wahyu Kusumo, warga asli Kampung Taman yang memiliki keinginan untuk memberikan tambahan pengetahuan dan ketrampilan di bidang teknologi informasi untuk warga. Dimulai dengan program media blog, www.rt36taman.multiply.com sebagai media publikasi kegiatan RT dan ikatan silaturahmi dengan warga yang di luar daerah. Kini, berkat kegigihan salah satu penggagas, mulai dari mahasiswa hingga masyarakat umum  berkunjung untuk studi di kampung yang telah didaulat menjadi kampung wisata ini.

Sejak tahun 2009, pengurus mengadakan beberapa pelatihan untuk warga yang prosesnya memakan waktu satu tahun. Awalnya pelatihan diadakan di sebuah laboratorium komputer kampus dan seperangkat PC yang ditempatkan di sebuah pos ronda. Hingga saat ini, banyak warga yang merasakan manfaat dari kegiatan melek internet ini. Sebelumnya profesi warga RT 36 Kampung Cyber ini jauh dari dunia teknologi informasi, ada yang pegawai swasta, wiraswasta bergerak di bidang seni seperti batik dan lukis, hingga pegawai negeri. Namun, sekarang dengan adanya ketrampilan di bidang teknologi informasi banyak warga yang dapat membuat website dan blog sebagai salah satu cara untuk meluaskan usaha dan memanfaatkan peluang melalui internet, seperti berjualan secara
online.

KAMPOENG CYBER 3

Pada Oktober 2014, keberhasilan Kampoeng Cyber sebagai kampung melek teknologi informasi ini mendatangkan hasil. Kawasan ini dikunjungi oleh Mark E. Zuckeberg, founder dari Facebook yang datang tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. “Awalnya tidak tahu dan tidak terencana, ngobrol hanya 30 menit mengenai latar belakang Kampoeng Cyber ini. Namun setelah kedatangan Mark ke sini, banyak yang semakin mengenal tempat ini sehingga banyak yang berkunjung mulai dari Menteri, pihak dinas, mahasiswa asing, hingga peneliti dari dalam dan luar kota,” jelas Sasongko.

Telah berjalan hampir 10 tahun, Sasongko berharap dengan adanya internet, warga dapat semakin mandiri dan produkif dengan cara masing-masing yang berguna untuk mengembangkan potensi khususnya di bidang perekonomian. “Jangan takut pada kemajuan teknologi, terus dikembangkan karena pasti akan mendatangkan manfaat. Dan harus tetap konsisten untuk  mencapai keinginan,” kata Sasongko menutup percakapan.