BANGKIT KEMBALI UNTUK MENANG : LAURA AURELIA DINDA

Mendapatkan cobaan dalam kehidupan merupakan hal yang sering dihadapi manusia dalam menjalani proses kehidupan. Namun, tak semua orang mampu memandangnya sebagai sesuatu yang positif. Pasang surut kehidupan sering menjadikan kita stres bahkan depresi. Hal tersebut sempat dialami oleh gadis muda satu ini. Laura Aurelia Dinda merupakan Atlet Renang Paralimpik Nasional (Peparnas). Kesuksesannya pada ASEAN Para Games 2017 yang memperoleh dua medali emas, tak semudah itu ia dapatkan. Laura berbagi kisah tentang gejolak kehidupan yang menguji mental dan fiskinya sebelum bangkit kembali menjadi seorang Atlet.

Gadis yang saat ini melanjutkann studi di ilmu psikologi ini, berhasil melewati ujian yang cukup berat. Laura sempat merasakan depresi berat pada tahun 2015 karena jatuh dari kamar mandi. Pada awalnya ia tak sadar kecelakaan tersebut cukup parah. Ia mengalami sakit selama 1 bulan, lalu memeriksakan diri ke dokter. Akhirnya, Laura dinyatakan mengalami patah tulang belakang dan harus dioperasi. Awalnya ia tak merasa sedih karena beranggapan bisa sembuh total dan menjadi atlet seperti biasa. Namun, kehidupan berkata lain, sebagai atlet biasa yang sudah memulai karir sejak dini, ia merasa begitu terpukul setelah mengetahui keadaanya. Ia sempat putus asa dan depresi, “Saya gak mau ketemu siapa-siapa. Saya merasa semua orang ga akan mengerti apa yang saya rasakan” tuturnya. Keadaan tersebut membuat kesehatan mentalnya terganggu dan depresi. Ia tak bisa berlari, sebagian kegiatan dibantu oleh orang lain dan menggunakan kursi roda.

Hari-hari sulit selama 1 tahun ia lewati, berkat dorongan Ibu dan teman-teman ia mulai bangkit. Pada awalnya ia diajak ke komunitas difabel, disana ia belajar berbagai hal. Ia melihat betapa kepercayaan diri dan penerimaan diri benar-benar terlihat pada sosok difabel meskipun banyak dianggap sebelah mata. Menurutnya, sosok-sosok tersebut sangat hebat dan menginspirasi. Laura banyak menimbang dan berfikir, ia akhirnya latihan dengan segala gejolak hati yang terkadang belum menerima keadaan. Namun, selama itu juga ia mulai berdamai dengan dirinya dan mencoba menerima dan mengikuti Peparnas dan berhasil memboyong perak.

Setelah itu kehidupan berbalik arah, ia menjalani hidup lebih positif. Tak hanya menjadi Atlet, Laura juga banyak diundang menjadi pembicara, dan ia juga menjadi sosok yang peduli terhadap isu mental health. Laura ingin memberikan dampak positif bahwa manusia bisa bangkit dari keterpurukan dan cobaan kehidupan.“Diluar sana lebih banyak orang yang berkekurangan. Syukuri saja apa yang kita punya sekarang, Jika kita menerima keadaan diri disitu juga kita akan mencintai dan menghasilkan hal baik bagi diri dan sekitar” begitu tuturnya.